Jalan Politik Ridwan Kamil Setelah Gubernur Jabar
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. (Foto: Disway.id)--
Jabar, Disway.id-Masa jabatan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bakal berakhir pada awal September nanti. Sampai saat ini, pihaknya juga masih belum menentukan sikap terkait langkah politik yang bakal ditempuh pada 2024 nanti.
Pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu menyebutkan setidaknya ada lima opsi jalan politik yang bisa ditempuh. Pertama adalah bertarung lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar. Dengan harapan kembali terpilih sehingga bisa melanjutkan sejumlah program untuk periode kedua kepemimpinan. “Sejauh ini opsi tersebut masih mayoritas,” katanya, Sabtu (19/8).
Kang Emil melanjutkan, opsi berikutnya adalah melancong ke Ibu Kota. Yakni mencoba pertaruhan dalam Pilgub DKI Jakarta. “Ini lebih karena survei-survei bagus,” sambungnya.
BACA JUGA:Lantik Wali Kota Bekasi, Kang Emil Pesan Disisa Masa Jabatan untuk Mengambil Keputusan Terbaik
Berkaitan dengan opsi tersebut, Ridwan Kamil juga sempat mendapat restu dari sosok istimewa. Yakni dari Hj Tjutju Sukaesih, yang tidak lain adalah ibu kandungnya.
Perempuan yang akrab disapa Maci itu mengharapkan adanya perubahan yang baik untuk DKI jika dipimpin oleh Ridwan Kamil. “Kata Maci teh pilih we jadi Gubernur DKI, supaya, pokoknya Jakarta teh dikumahakeun (dibagaimanakan) supaya lebih terlihat,” cetusnya akhir Juli lalu.
Berikutnya yang tak kalah menantang adalah opsi di tingkat nasional. Nama Mantan Walikota Bandung itu juga masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres).
BACA JUGA:Elektabilitas Ganjar Pranowo Mulai Pulih, Ungguli Prabowo dan Anies dalam Survei Terbaru
Popularitas dan sejumlah keberhasilan dalam menata Kota Bandung ataupun Provinsi Jabar membuat Kang Emil turut dilirik elite politik agar bisa dipinang menjadi Cawapres. “Untuk pemilihan nasional masih berdinamika,” tutur Kang Emil.
Opsi keempat bagi Kang Emil juga tak kalah keren. Dirinya juga dilirik untuk menjadi pejabat di tingkat nasional. Yakni penawaran untuk menjadi salah satu menteri di kabinet. “Rahasia lah, apapun yang penting hidup saya kalau memang dibutuhkan negara saya siap mencurahkan,” terangnya.
Sementara untuk opsi kelima adalah menjadi manusia yang berbuat baik di manapun berada. “Di manapun ditempatkan, manusia yang baik adalah yang bermanfaat,” pungkasnya.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: